5 Hal Tentang Investasi yang Menguntungkan
Mengandalkan gaji saja terkadang tidak cukup, apalagi tingkat inflasi yang tinggi akan semakin menggerus nilai barang berharga dan uang yang ditabung untuk keperluan mendatang, seperti untuk biaya sekolah dan kuliah anak, biaya membeli rumah atau mobil dan lain sebagainya. Sehingga mau tidak mau harus melakukan investasi, minimal untuk hedging atau lindung nilai, agar uang yang ditabung tidak merosot nilainya di masa depan. Seperti kita tahu bahwa harga barang-barang akan selalu saja naik dari waktu ke waktu, baik itu secara cepat maupun lambat. Sebagai contoh jika dulu harga semangkuk bakso beserta minumannya adalah 2 ribu Rupiah maka sekarang bisa sepuluh kali lipatnya, hingga mencapai 20 ribu Rupiah atau bahkan lebih untuk harga semangkuk bakso beserta minumannya. Tapi investasi juga harus dilakukan dan dipilih dengan secara cermat dan tepat agar menguntungkan dan tidak justru merugikan. Nah berikut ini adalah 5 Hal Tentang Investasi yang Menguntungkan.
Dalam berinvestasi harus dilakukan dengan secepatnya, begitu uangnya ada, jangan ditunda-tunda karena nilai uang kertas itu makin lama akan semakin menurun tergerus oleh inflasi. Hal ini berbeda dengan emas yang akan cenderung lebih stabil nilainya. Seharusnya uang kerta pun dicetak dan diterbitkan dengan berbasis pada emas atau perak sebagai logam mulia, dengan demikian maka akan bisa menjadi lebih stabil nilainya, bukan berdasar sentimen pasar money atau money market seperti sekarang ini. Jadi jika sudah menemukan jenis investasi yang tepat segera lakukan, begitu sudah ada uang yang bisa disisihkan segera laksanakan investasinya, atau setidaknya belikan saja emas batangan, bukan perhiasan emas, tapi pilihlah emas batangan bersertifikat untuk investasi, bisa berupa emas Antam atau yang lainnya. Emas batangan nilainya lebih tinggi dan stabil jika dijual jika dibandingkan emas dalam bentuk perhiasan juga lebih likuid atau lebih mudah dijual dan dicairkan menjadi uang kembali.
Jangan langsung investasi dalam jumlah yang besar, tapi lakukan dengan modal awal yang sekecil mungkin dulu. Jadi jika timbul kerugian maka itu tidak terlalu besar.
Pilihlah jenis investasi yang aman dan nilainya juga lebih tinggi atau melampaui tingkat inflasi real, atau Real Inflation Rate, atau setidaknya sama, sehingga nilai aset tidak merosot di masa-masa mendatang. Nilai inflasi real ini berbeda dengan inflation rate yang tiap bulan atau secara annual tiap tahun dirilis oleh BPS (Badan Pusat Statistik). Real inflation rate adalah lebih tinggi dari inflation rate yang dikeluarkan pemerintah yang hanya berdasarkan pada sembilan bahan pokok yang dipantau saja. Di sekitar tahun 2020 ini maka real inflation ratenya dipastikan adalah dua digit, yakni sekitar 12% hingga 25% per tahun. Oleh karenanya carilah jenis investasi yang bisa memberi hasil sekitar itu atau lebih. Jadi jika melalukan deposito apalagi menabung di bank yang nilai bunganya atau deposito ratenya hanya sekitar 5% hingga 9% atau bahkan lebih kecil dari itu, maka bisa dipastikan nilai uangnya akan menurun di masa depan, daya belinya akan menyusut. Apalagi masih terkena pajak deposito dan tabungan bagi rekening yang nilainya di atas 7,5 juta Rupiah ke atas, juga adanya biaya administrasi bank setiap bulannya. Jadi membuka rekening tabungan tersebut hanyalah untuk kelancaran pelaksanaan pembayaran sehari-hari saja, isi dengan saldo secukupnya saja, sesuai jumlah transaksi bulanannya, lalu investasikan kelebihan saldonya pada jenis investasi lain yang lebih menguntungkan.
Selain nilai investasinya maka perhatikan juga faktor risiko dan keamanan investasinya, dalam arti tingkat kembalinya atau BEP (Break Even Point) juga pencairannya atau tingkat likuiditasnya yang cepat, tidak lambat dan bisa kembali seutuhnya. Namun sudah hukumnya bahwa semakin tinggi risikonya maka akan semakin tinggi return ratenya, dan semakin rendah risikonya maka biasanya juga akan semakin rendah return rate atau hasil investasinya. Oleh karenanya perlu dilakukan penyeimbangan yang tepat dalam memilihnya. Pada prinsipmya semakin likuid dan semakin cepat BEPnya dan semakin rendah risiko menurun atau hilang tingkat keuntungan atau bahkan seluruh modalnya juga maka akan semakin bagus investasi tersebut.
Pepatah yang mengatakan bahwa jangan taruh semua telur di keranjang yang sama itu sangat benar sekali, guna mengurangi risiko pecahnya seluruh telur yang dimiliki ketika keranjangnya terjatuh. Demikian pula dengan investasi, jangan taruh seluruh uang pada satu jenis investasi saja tapi lakukan diversification atau sebar uang yang ada ke dalam berbagai jenis bentuk investasi, juga dalam berbagai tingkat risiko jenis investasinya.
Jadi tunggu apalagi segeralah untuk berinvestasi, namun lalukan dengan cermat tepat dan benar.
1. Mulai dari Sekarang, Secepatnya
Dalam berinvestasi harus dilakukan dengan secepatnya, begitu uangnya ada, jangan ditunda-tunda karena nilai uang kertas itu makin lama akan semakin menurun tergerus oleh inflasi. Hal ini berbeda dengan emas yang akan cenderung lebih stabil nilainya. Seharusnya uang kerta pun dicetak dan diterbitkan dengan berbasis pada emas atau perak sebagai logam mulia, dengan demikian maka akan bisa menjadi lebih stabil nilainya, bukan berdasar sentimen pasar money atau money market seperti sekarang ini. Jadi jika sudah menemukan jenis investasi yang tepat segera lakukan, begitu sudah ada uang yang bisa disisihkan segera laksanakan investasinya, atau setidaknya belikan saja emas batangan, bukan perhiasan emas, tapi pilihlah emas batangan bersertifikat untuk investasi, bisa berupa emas Antam atau yang lainnya. Emas batangan nilainya lebih tinggi dan stabil jika dijual jika dibandingkan emas dalam bentuk perhiasan juga lebih likuid atau lebih mudah dijual dan dicairkan menjadi uang kembali.
2. Mulai dari Nilai Kecil
Jangan langsung investasi dalam jumlah yang besar, tapi lakukan dengan modal awal yang sekecil mungkin dulu. Jadi jika timbul kerugian maka itu tidak terlalu besar.
3. Pilih Investasi yang Melampaui Inflasi
Pilihlah jenis investasi yang aman dan nilainya juga lebih tinggi atau melampaui tingkat inflasi real, atau Real Inflation Rate, atau setidaknya sama, sehingga nilai aset tidak merosot di masa-masa mendatang. Nilai inflasi real ini berbeda dengan inflation rate yang tiap bulan atau secara annual tiap tahun dirilis oleh BPS (Badan Pusat Statistik). Real inflation rate adalah lebih tinggi dari inflation rate yang dikeluarkan pemerintah yang hanya berdasarkan pada sembilan bahan pokok yang dipantau saja. Di sekitar tahun 2020 ini maka real inflation ratenya dipastikan adalah dua digit, yakni sekitar 12% hingga 25% per tahun. Oleh karenanya carilah jenis investasi yang bisa memberi hasil sekitar itu atau lebih. Jadi jika melalukan deposito apalagi menabung di bank yang nilai bunganya atau deposito ratenya hanya sekitar 5% hingga 9% atau bahkan lebih kecil dari itu, maka bisa dipastikan nilai uangnya akan menurun di masa depan, daya belinya akan menyusut. Apalagi masih terkena pajak deposito dan tabungan bagi rekening yang nilainya di atas 7,5 juta Rupiah ke atas, juga adanya biaya administrasi bank setiap bulannya. Jadi membuka rekening tabungan tersebut hanyalah untuk kelancaran pelaksanaan pembayaran sehari-hari saja, isi dengan saldo secukupnya saja, sesuai jumlah transaksi bulanannya, lalu investasikan kelebihan saldonya pada jenis investasi lain yang lebih menguntungkan.
4. Investasi yang Aman
Selain nilai investasinya maka perhatikan juga faktor risiko dan keamanan investasinya, dalam arti tingkat kembalinya atau BEP (Break Even Point) juga pencairannya atau tingkat likuiditasnya yang cepat, tidak lambat dan bisa kembali seutuhnya. Namun sudah hukumnya bahwa semakin tinggi risikonya maka akan semakin tinggi return ratenya, dan semakin rendah risikonya maka biasanya juga akan semakin rendah return rate atau hasil investasinya. Oleh karenanya perlu dilakukan penyeimbangan yang tepat dalam memilihnya. Pada prinsipmya semakin likuid dan semakin cepat BEPnya dan semakin rendah risiko menurun atau hilang tingkat keuntungan atau bahkan seluruh modalnya juga maka akan semakin bagus investasi tersebut.
5. Diversifikasi
Pepatah yang mengatakan bahwa jangan taruh semua telur di keranjang yang sama itu sangat benar sekali, guna mengurangi risiko pecahnya seluruh telur yang dimiliki ketika keranjangnya terjatuh. Demikian pula dengan investasi, jangan taruh seluruh uang pada satu jenis investasi saja tapi lakukan diversification atau sebar uang yang ada ke dalam berbagai jenis bentuk investasi, juga dalam berbagai tingkat risiko jenis investasinya.
Jadi tunggu apalagi segeralah untuk berinvestasi, namun lalukan dengan cermat tepat dan benar.
0 Response to "5 Hal Tentang Investasi yang Menguntungkan"
Post a Comment